Kamis, 12 Desember 2013

CHAPTER XII - INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT

CHAPTER XII - INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT

Mata Kuliah    : Aplikasi Komputer
Hari/tanggal  : Selasa, 03 Desember 2013
Jam              : 10.30
Dosen            : Dicky Supriatna, S.Kom., MTI
Penulis          : 201350299 - Jessica


Pengertian Sistem
System merupakan satu komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Information System adalah satu kumpulan dari hardware, software, data, manusia, dan prosedur yang bekerja bersama untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Sistem Informasi pengertiannya lebih luas dibandingkan dengan teknologi informasi. 
Jadi System Development adalah satu set aktivitas yang digunakan untuk membangun sebuah sistem informasi.

Fase Pengembangan Sistem  
Aktivitasnya dimasukkan ke dalam beberapa fase yang biasa disebut Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle - SLDC) yang terdiri dari lima fase yaitu : 



1. Planning (Merencanakan)
  • Meninjau ulang permintaan proyek
  •  Diprioritaskan permintaan objeknya
  • Membentuk tim pembuatan proyek
2. Analysis (Analisa)
  • Membuat kelayakan terlebih dahulu
  • Membuat rancangan-rancangan analisis yang lebih terperinci 
       - Mempelajari sistem yang berjalan
       - Mencari sistem yang bisa dikembangkan dan yang dihilangkan
       - Membuat rancangan sistem 

 3. Design (Rancangan)
  • Analisa software dan hardware bila diperlukan
  • Mengembangkan sistem lebih detail
4. Implementation (Implementasi)
  • Mengembangkan program jika diperlukan
  • Meng-install dan memeriksa sistem yang baru
  • Melatih para pengguna
  • Mengubah menjadi sistem baru
5. Operation, Support and Security (Pengoperasian, Pendukung, Perlindungan)
  • Melakukan kegiatan pemeliharaan 
  • Memantau kinerja sistem 
  • Menilai sistem keamanan    
Pengembangan Sistem harus mengikuti tiga pedoman umum yaitu :

1. Aktivitas yang dikelompokkan 

2. Melibatkan para pengguna 
    (Internal seperti : manager dan dosen ; Eksternal seperti supplier dan rekan kerja)
3. Menentukan standarisasi (Paham hal teknis dan non teknis sehingga dapat beradaptasi)


Pihak yang berpartisipasi dalam Pengembangan Sistem



Pengembangan sistem harus melibatkan setiap departemen dalam pengunaannya.



Manajemen proyek meliputi : Proses perencanaan, penjadwalan, dan pengontrolan aktivitas selama pengembangan sistem. Untuk merencanakan dan menjadwalkan proyek secara efisien, ketua proyek harus mengidentifikasi :
  • Tujuan, sasaran, dan harapan dari proyek, secara kolektif disebut ruang lingkup
  • Meminta aktivitas
  • Estimasi waktu untuk setiap aktivitas
  • Estimasi biaya untuk setiap aktivitas 
  • Diurutkan dari yang terlebih dahulu
  • Aktivitas dapat berjalan bersama-sama secara pararel
Penilaian kelayakan adalah ukuran seberapa cocok pengembangan sistem untuk organisasi. Sebuah sistem analisis biasanya menggunakan setidaknya empat tes untuk mengevaluasi kelayakan proyek :
  1. Kelayakan operasional yaitu dengan mengukur seberapa baik sistem informasi yang diusulkan akan bekerja
  2. Kelayakan jadwal yaitu dengan mengukur apakah langkah-langkah waktu yang ditetapkan untuk proyek ini adalah wajar
  3.  Kelayakan teknik yaitu dengan mengukur apakah organisasi memiliki atau dapat memperoleh perangkat keras, perangkat lunak dan orang-orang yang diperlukan untuk menyampaikan dan kemudian mendukung sistem informasi yang diusulkan
  4. Kelayakan ekonomi yang biasa disebut kelayakan keuntungan dengan mengukur apakah
    manfaat dari sistem informasi yang diusulkan akan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan
    Dokumentasi adalah kumpulan dan ringkasan dari data dan informasi, termasuk laporan, diagram, program, atau berbagai penyampaian tentang pengembangan proyek. Catatan proyek ini mengandung semua dokumentasi untuk sebuah proyek. 

    Pengumpulan data dan informasi dengan menggunakan berbagai teknik yaitu :
    1. Melihat kembali dokumentasi, dengan melihat kembali dokumentasi, kita memiliki kekurangan seperti terkadang di lapangan yang terjadi tidak seperti itu dan kelebihannya seperti mudah untuk dipelajari.
    2. Observasi : meninjau secara langsung ke lapangan
    3. Survey : mengumpulkan data dan informasi secara langsung ke lapangan
    4. Wawancara : kita dapat mewawancarai data dan informasi yang penting 
    5. Sesi sistem aplikasi bersama : dikumpulkan dalam satu ruangan secara bersama-sama dan berdiskusi bersama
    6. Penelitian : mempelajari masalah yang ada dari berbagai sumber  

    Pihak yang menginisiasi proyek pengembangan sistem :
    1. Fase perencanaan yang terdiri dari 4 fase utama : 
    • Meninjau dan menyetujui permintaan proyek
    • Memprioritaskan permintaan proyek
    • Mengalokasi sumber seperti uang, modal, ataupun orang
    • Membentuk tim pengembangan proyek 
     
    2. Fase Analisis yang terdiri dari :
    • Melakukan awal investigasi yang biasa disebut pengajian kelayakan adalah dengan menentukan apakah yang harus dikembangkan dan apa yang harus dihilangkan
    • Pemodelan obyek yaitu mengkombinasikan data dengan proses yang terjadi  dengan proses yang bekerja pada data yang menjadi satu kesatuan
    • Menggunakan kasus diagram, dengan diagram ini akan menunjukkan secara grafis bagaimana pemain berinteraksi dengan sistem informasi 
    • Menggunakan kelas diagram yang akan menunjukkan secara grafis kelas-kelas dan subclass di dalam sebuah sistem
    • Proposal sistem, sistem ini menganalisa pembelajaran sistem dan menentukan semua yang diinginkan pengguna
    • Pemodelan proses yang biasa disebut struktus analisis dan merancangkan adalah sebuah analisa dan perancangan teknik dalam mendeskripsikan proses dan mengubah dari input menjadi output yang terdiri dari :  
    a) Program hubungan entitas adalah alat yang secara grafis menunjukkan hubungan antara entitas dalam suatu sistem
    b) Program aliran data adalah alat yang secra grafis menunjukkan aliran data di dalam sistem
    c) Proyek kamus yang biasa disebut gudang yang berisi semua dokumentasi dan penyampaian dalam proyek
    • Menampilkan analisis secara detail yang terdiri dari 3 aktivitas utama :  
    a) Mempelajari bagaimana sistem tersebut bekerja 
    b) Menentukan kebutuhan para pengguna dan harapan para pengguna
    c) Merekomendasikan solusi   

    3. Fase perancangan yang terdiri dari 2 aktivitas utama :
    • Jika dibutuhkan, pelajari perangkat keras dan perangkat lunak yang terdiri dari 4 aktivitas :
    a) Mengidentifikasi spesifikasi teknik, untuk melakukan ini sistem analisis harus mengunakan berbagai variasi dari teknik penelitian
    b) Mengumpulkan penyedia proposal, contoh dari penambahan service termasuk menggunakan pendukung, mengatur modal, dan sebagainya.
    c) Menguji dan mengevaluasi penyedia proposal, terkadang mengetahui proses software berjalan secara efektif adalah hal yang penting.
    d) Membuat keputusan, seperti mempunyai angka proposal, sistem analisi menghadirkan rekomendasi untuk mengemudikan komite. Setelah itu adalah mengembangkan spesifikasi rancangan terinci untuk komponen-komponen dalam solusi yang diusulkan. Rancangan terinci disebu juga rancangan fisik karena aktivitas ini hanya menentukan perangkat keras dan perangkat lunak - komponen-komponen fisik yang dibutuhkan untuk prosedur-prosedur yang otomatis. Aktivitas yang dikerjakan meliputi mengembangkan : 
    • Rancangan Basis Data, selama merancang basis data, analis sistem membuat kamus data yang akan dikembangkan selama fase analisis. Analisis sistem beekrja sama dengan analisis basis data dan administrator basis data untuk mengidentifikasi elemen-elemen data yang ada pada saat ini di dalam perusahaan dan yang baru. Hasil dari rancangan basis data ini disebut model data.
    • Rancangan Input dan Output, selama merancang basis input dan output, analisis sistem merancang setiap menu, tampilan, dan laporan yang dibutuhkan secara cermat. Hal lain yang harus diperhatikan selama merancang input dan output meliputi jenis-jenis media yang digunakan (grafik atau naratif) ; dan teknik validasi data, yang mencakup memastikan data yang diinput adalah benar. 
    • Rancangan Program, selama merancang program, analisis sitem mempersiapkan paket spesifikasi program, yang menjelaskan program-program yang dibutuhkan dan hubungan-hubungan di antaranya, begitu juga spesifikasi input, output dan basis datanya.
    • Mengembangkan atau memperbaharui sistem informasi  
       
    Membuat prototipe
    Dalam fase Analisis sitem yang menggunakan prototipe selama fase perancangan. Prototipe yang disebut juga bukti konsep, adalah model kerja dari sistem yang diusulkan. Analisis sistem harus benar-benar membuat bentuk yang fungsional dari solusi yang diusulkannya selama perancangan. Keuntungan utama dari prototipe adalah pengguna dapat bekerja dengan sistem sebelum sistem tersebut selesai untuk memastikan bahwa sistem tersebut memang memenuhi kebutuhannya.  

     Perangkat CASE
    Analisis sistem menggunakan peranti lunak untuk membantu mengembangkan sistem. Perangkat peranti lunak computer-aided software engineering (CASE) dirancang untuk mendukung satu atau beberapa aktivitas dalam siklus pengembangan sistem. Case yang terintegrasi, yang terkadang disebut I-CASE atau suatu CASE workbench, disertai kemampuan-kemampuan berikut : 
    1. Project Repository - menyimpan berbagai diagram, spesifikasi, deskripsi, program, dan data lain yang dihasilkans elama siklus pengembangan sistem
    2. Graphics - memungkinkan pengguna untuk menggambar berbagai diagram seperti DFD atau ERD
    3. Prototyping - membuat model dari sistem yang diusulkan
    4. Quality Assurance - menganalisis deliverable seperti grafik dan kamus data untuk diselediki akurasinya
    5. Code Generator - membuat program komputer yang aktual dari spesifikasi rancangan
    6. Housekeeping - menciptakan akun-akun pengguna dan menyediakan fungsi backup dan pemulihan  
      
    Teknik-teknik Pengkajian Mutu
    Salah satu teknik pengkajian yang populer adalah inspeksi. Inspeksi adalah proses mengkaji secara formal deliverable apapun dalam pengmbangan sistem. Tujuan utama dari inspeksi ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang dirangkum dalam sebuah  laporan sehingga kesalahan-kesalahan ini dapat dikoreksi.
     
    4. Fase implementasi yang bertujuan untuk membangun sistem yang baru dan dimodifikasi serta disampaikan kepada para pengguna. Anggota tim pengembangan sistem mengerjakan empat aktivitas utama :
    1. Mengembangkan program, dalam siklus pengembangan progra, ini terdiri atas enam langkah yaitu : menganalisis kebutuhan, merancang solusi, memvalidasi rancangan, mengimpementasikan rancangan, menguji solusi, dan mengodukemntasikan solusi. Konsep yang penting untuk dipahami yaitu bahwa pengembangan program adalah bagian dari fase implementasi.
    2. Memasang dan menguji sistem baru, analisis sistem harus menguji program itu sendiri. Analisis sistem juga harus yakin bahwa seluruh program dapat bekerja sama dalam sistem. Pengujian yang dilakukan meliputi : pengujian unit untuk memastikan bahwa setiap program dapat bekerja sama dengan baik, pengujian sistem untuk memastikan bahwa seluruh program dalam suatu aplikasi dapat bekerja sama dengan baik, pengujian integrasi untuk memastikan bahwa sebuah aplikasi bekerja secara baik dengan aplikasi lain, dan pengujian penerimaan yang dilakukan untuk memeriksa sistem baru dapat bekerja dengan data sesungguhnya.
    3. Melatih para pengguna, pelatihan meliputi memberi petunjuk mengenai penggunaan perangkat keras dan peranti lunak yang baru pada sistem kepada pengguna.
    4. Beralih ke sistem baru, aktivitas implementasi terakhir adalah berpindah dari sistem lama ke sistem baru. Perubahan ini dapat dilakukan menggunakan salah satu atau beberapa strategi konversi seperti : langsung, paralel, bertahap, atau pengujian disatu tempat. Setiap konversi yang diambil memiliki keuntungan dan kelebihannya masing-masing. 
     
    5. Fase Operasi, Pendukung dan Pengaman
    Tujuan dari fase ini adalah menyediakan bantuan secara terus-menerus bagi sistem informasi dan penggunanya setelah sistem tersebut diimplementasikan. Fase dukungan terdiri dari 3 aktivitas utama :
    a) Mengerjakan aktivitas pemeliharaan, tujuannya untuk menentukan apakah sistem bekerja sesuai harapan pengguna. Pemeliharaan adaptif adalah proses pembuatan fitur-fitur atau kemampuan baru dalam sistem baru. Sedangkan pemeliharaan kolektif adalah proses mendiagnosis dan mengoreksi kesalahan-kesalahan dalam suatu sistem informasi.
    b) Memantau kinerja sistem dengan tujuan menentukan apakah sistem tersebut tidak efisien pada titik tertentu. Proses ini yang sering disebut sebagai pemeliharaan perfektif (kembali ke fase perencanaan)
    c) Menilai keamanan sistem yang bertujuan untuk mengamakan elemen dalam sistem informasi dari berbagai gangguan.
    Mengembangkan rancangan pengamanan komputer harus mengikuti langkah-langkah seperti :
    1) Mengidentifikasi seluruh aset informasi perusahaan, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, dokumentasi, prosedur, orang-orang, fasilitas, dan pasokan
    2) Mengidentifikasi seluruh risiko keamanan yang dapat menyebabkan hilangnya aset informasi
    3) Untuk setiap risiko yang ada, identifikasi pelindung yang dapat digunakan untuk menemukan, mencegah dan memulihkan kehilangan-kehilangan yang terjadi.
     
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar